Kiat Sukses Menjadi Entrepreneur Bagi Orang Biasa (12)

By M. Suyanto, STMIK AMIKOM Yogyakarta

Sebagai entrepreneur, seringkali kita memandang keuntungan itu hanya semata-mata finansial, tetapi sesungguhnya ada keuntungan yang jauh lebih penting dan berdampak jangka panjang, yang paling sering kita lupakan, yaitu salah satunya keuntungan bertambah keluarga. Keuntungan keluarga merupakan keuntungan berdampak jangka panjang dan akan membesarkan perusahaan. Dalam dunia bisnis, ada istilah Jawa “Tuna Satak Bati Sanak” yang artinya orang dapat mentoleransi kerugian uang dengan kompensasi bertambahnya persaudaraan atau keluarga. Meskipun demikian sesungguhnya tetap saja masih beruntung baik bertambahnya keluarga maupun bertambahnya finansial terutama dalam jangka panjang.

Seorang pembeli akan merasa puas, kalau barang yang dibeli ternyata sesuai dengan yang diharapkan atau bahkan melebihi harapannya, maka pembeli tersebut akan membeli lagi dan akan membeli produk lain di tempat tersebut serta merekomendasikan pada teman-temannya, keluarganya, tetangganya tentang perusahaan tersebut dan untuk membeli produk-produknya. Akibatnya perusahaan akan bertambah pelanggannya dan penjualannya akan semakin meningkat. Terbukti setelah kita setiap malam secara bergiliran datang dari rumah satu ke rumah lain untuk membantu siswa tanpa memungut biaya tambahan membuat orang tua mereka sangat senang. Bimbingan dengan harga murah, hanya Rp. 9.500,- dikala itu tetapi apa yang kita berikan melebihi dari harga tersebut. Mereka menganggap kita seperti keluarganya dan terbukti pula tidak hanya keuntungan bertambah keluarga yang kita peroleh, tetapi juga keuntungan finansial. Orang tua mereka mengatakan “Dik. Buka saja bimbingan untuk yang SMP juga, anak saya ada yang saat ini di SMP kelas 3” . “Insya Allah, saran dari Ibu akan kami laksanakan” jawab saya bersama kawan. Kemudian kita menggodok ide tersebut bersama-sama, setelah matang akhirnya kita membuka bimbingan tes untuk siswa SMP kelas 3 seperti saran orang tua mereka. Hasilnya sangat luar biasa, jumlah siswanya jauh lebih banyak dibandingkan bimbingan siswa untuk SMA kelas 3. Setelah kita membuka bimbingan untuk SMP kelas 3, dengan jumlah siswa yang cukup banyak menyebabkan kita kebingungan untuk mengatur waktu dengan tempat yang terbatas. Agar efisien, kita bagi kelas menjadi dua kelompok hari. Kelompok pertama adalah kelas hari Senin, Rabu dan Jum’at. Kelompok kedua, kelas hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Selain itu juga ada kelas pagi dan sore. Setelah siswanya mulai bertambah, akhirnya juga kita buka kelas malam.

Sebaliknya, pembeli yang merasa kecewa, kalau barang yang dibeli ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka pembeli tersebut akan tidak membeli lagi dan tidak akan membeli produk lain di tempat tersebut serta merekomendasikan pada teman-temannya, keluarganya, tetangganya tentang keburukan perusahaan tersebut dan untuk tidak membeli produk-produknya. Akibatnya perusahaan akan ditinggalkan pelanggannya dan penjualannya akan semakin menurun. Kehilangan pelanggan sangatlah merugikan, karena biaya yang digunakan untuk menarik pelanggan amatlah besar. Apalagi jika pelanggan yang kecewa tersebut bercerita kepada anggota keluarga, teman kantor, kawan asosiasi dan bercerita di media. Tetapi kadangkala perusahaan tidak menyadari hal ini. Ternyata sesungguhnya keuntungan bertambah keluarga itu juga berarti pula keuntungan finansial terutama dalam jangka panjang. Strategi bisnis dengan menggunakan keuntungan bertambah keluarga merupakan strategi bisnis yang paling modern.

ketuaamikom