Kiat Sukses Menjadi Entrepreneur Bagi Orang Biasa (30)
By M. Suyanto, STMIK AMIKOM Yogyakarta
Demikian pula pendirian Time Excellindo Computer Shop. Perusahaan
tersebut berdiri atas inisiatif staf bengkel komputer. Berawal dari bengkel tempat latihan mahasiswa dan staf memperbaiki komputer yang rusak, mulai dari komputer laboratorium, komputer staf dan komputer mahasiswa. Bengkel tersebut sebagai laboratorium dunia kerja bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika. Saya hanya berpikir sederhana, kalau mahasiswa tidak memperoleh pekerjaan, paling tidak mereka dapat meperbaiki komputer dan dapat merakit komputer. Siapa tahu mereka menjadi pengusaha komputer. Kalau menjadi pengusaha komputer, biasanya mereka menarik adik kelasnya. Dengan demikian, AMIKOM tidak merasa kesulitan untuk mencarikan pekerjaan alumninya. Kebahagian kita adalah kalau alumni itu mendapat pekerjaan atau dapat menciptakan pekerjaan atau menjadi pengusaha. Beberapa alumni AMIKOM Yogyakarta banyak yang menjadi pengusaha komputer dan termasuk yang sering mendapat penghargaan dari perusahaan komponen komputer sebagai distributor dengan penjualan terbanyak di Yogyakata maupun Indonesia.
Pada awalnya untuk memperbaiki komputer juga tidak bisa, tetapi lama kelamaan, karena mereka belajar akhirnya dapat memperbaiki komputer yang rusak. Setelah itu mereka belajar merakit komputer sendiri, dan akhirnya dapat merakit komputer sendiri.
Dari memperbaiki komputer dan merakit komputer, mereka membeli komponen-komponen komputer, mulai dari monitor, motherboard, memory, harddisk, mouse, prosesor dan sebagainya. Mereka mulai tahu dimana membeli komponen komputer yang murah, sampai akhirnya mengetahui distributor komponen komputer yang di Yogyakarta dan Jakarta. Mereka juga telah belajar banyak bagaimana menjual komponen komputer dan komputer itu sendiri.
Sumberdaya manusianya berasal dari mahasiswa, staf dan alumni. Mereka masih polos-polos, tidak memahami manajemen dan bisnis. Meskipun demikian mereka mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar merakit dan memperbaiki komputer sambil belajar manajemen dan bisnis. Saya biasa mengajari mereka manajemen dan bisnis sambil berjalan, sedikit demi sedikit. Intinya adalah membangun relasi dan menjaga kepercayaannya. Saya selalu menekankan lebih baik mengatakan 2 minggu jadi dan ternyata hanya 1 minggu jadi daripada mengatakan 1 minggu tetapi lebih dari 1 minggu. Ketepatan waktu adalah bagian dari kepercayaan. Lebih cepat dari yang kita katakan maka pelanggan kita merasa mendapat kejutan dan merasa puas.
Pak Hanafi sebagai komandannya menghadap saya sambil berkata “Bagaimana Pak Yanto, kalau bengkel kita kembangkan menjadi bengkel yang juga jualan komputer. Kita sudah bisa merakit komputer sekarang Pak.” “Silakan saja kalau Pak Hanafi jualan komputer, tetapi pasarnya siapa?” jawab saya sambil saya balik bertanya. “Mahasiswa AMIKOM dan mahasiswa di sekitar AMIKOM serta AMIKOM sendiri Pak” jawab Pak Hanafi. “Ya silakan saja. Tetapi kita tidak memodali uang lho Pak” jawab saya. “Tempat ini saja sudah cukup kok Pak” jawab Pak Hanafi. Strateginya juga sederhana, yaitu melayani pesanan dari mahasiswa tepat waktu dan bahkan lebih cepat dari waktu yang dijanjikan, sehingga mereka merasa ada kejutan dan merasa puas. Mahasiswa tersebut memberi tahu kepada kawannya dan kawannya menjadi pembeli berikutnya. Strategi pemasaran dari mulut ke mulut. Perusahaan kecil tersebut sekarang omsetnya mencapai Rp. 6 milyar rupiah per tahun. Perusahaan tersebut telah mempunyai dua cabang di Yogyakarta.