Kiat Sukses Menjadi Entrepreneur Bagi Orang Biasa (20)

By M. Suyanto, STMIK AMIKOM Yogyakarta

Untuk mendatangkan siswa agar ikut bimbingan, ketika itu menggunakan brosur yang dibagi ke sekolah-sekolah dan melalui Tes Uji Coba masuk Perguruan Tinggi Negeri serta iklan melalui Koran. Program Jaminan diterima ternyata mendapat sambutan yang luar biasa, sehingga siswa yang mendaftar bimbingan tes Primagama ketika itu jauh melebihi kapasitas gedung yang tersedia.

Untuk menyewa gedung yang baru, tidak ada dana, karena hanya menerima pendaftaran sebesar Rp. 10.000,- dan biaya bimbingan dibayarkan setelah siswa tersebut diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Hal itu terjadi karena Program Bimbingan kita adalah Program Jaminan Diterima, jika siswa tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri, maka siswa tidak membayar, tetapi kalau diterima di Perguruan Tinggi Negeri, maka siswa membayar sesuai dengan yang dijanjikan oleh siswa itu sendiri. Seperti yang telah saya bahas sebelumnya, bahwa setiap kesulitan akan memunculkan kreatifitas dan inovasi yang luar biasa, kalau kita bersikap mental positif. Ibaratnya, ketika Tuhan menutup satu pintu, Tuhan akan membuka pintu lain yang lebih banyak. Kita sebenarnya berkeinginan untuk menerima siswa sebanyak-banyaknya, tetapi kami yang mahasiswa miskin tidak mampu menyediakan fasilitas, karena keterbatasan kemampuan. Dengan sikap mental positif, usaha dan doa akhirnya pintu Tuhan yang lain itu mulai terbuka. Akhirnya kita memutuskan untuk melakukan seleksi siswa yang masuk bimbingan.

Setelah melakukan seleksi yang cukup ketat, dengan model soal serupa dengan tes masuk Perguruan Tinggi Negeri menjadikan siswa yang lulus seleksi ada perasaan bangga, karena merasa telah menyisihkan banyak saingan, yang menjadikan mereka mempunyai motivasi yang tinggi sebagai pemanasan memasuki Perguruan Tinggi Negeri. Tes seleksi tersebut juga sudah merupakan alat promosi yang cukup ampuh. Hasil dari tes seleksi tersebut, yang lulus dan masuk menjadi siswa bimbingan tes kebanyakan berasal dari SMA Favorit, seperti SMA N I, SMA N II, SMA N III dan SMA favorit lainnya, sehingga siswanya bagus-bagus. Mereka di sekolah juga sudah dibimbing oleh Guru mereka yang hebat-hebat. Mereka telah memiliki bekal yang lengkap dari Guru mereka. Ibaratnya kita hanya memoles sedikit saja, yaitu polesan dengan bumbu khusus untuk Tes Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Kalau siswa berasal dari SMA bagus-bagus, bahasa kasarnya “tidak dibimbing saja sudah bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri, apalagi dibimbing”. Meskipun hanya membayar uang pendaftaran, tetapi kami membimbing mereka dengan sungguh-sungguh, karena kita berharap mereka masuk Perguruan Tinggi Negeri. Selain dibimbing di kelas dengan gaya pengajaran yang menyenangkan, diajari teknik memprediksi soal yang akan keluar di ujian Perguruan Tinggi Negeri dan difahamkan bagaimana mengerjakan soal secara cepat dan benar. Uji coba tes memasuki Perguruan Tinggi Negeri dilakukan berkali-kali dengan melibatkan peserta dari luar. Kerja keras pengurus, pembimbing (tentor) dan siswa sendiri dengan diiringi doa akhirnya terbukti membuahkan hasil. Pendidikan di bimbingan tes Primagama di akhiri dengan penyiapan mental mereka untuk menghadapi tes. Mulai dari pembekalan psikologi sampai doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Penerima Doa. Mereka juga diminta untuk memohon doa kepada kedua orang tua mereka. Dalam doa tersebut biasanya sebagian dari mereka ada yang menangis. Setelah tes masuk Perguruan Tinggi Negeri, hasilnya siswa yang bisa masuk mendekati angka 90 %. Luar biasa, karena siswanya memang sudah pandai-pandai, berasal dari SMA Favorit. Prestasi merupakan salah satu bukti yang membuat pelanggan itu mempercayai kita.

ketuaamikom