Kecepatan Produk di Internet
By M. Suyanto, STMIK AMIKOM Yogyakarta
Langkah keempat dalam menjual produk di internet adalah memahami harga produk yang kita jual dan jumlah produk yang terjual dalam waktu tertentu. Hubungan antara keduanya biasanya disebut sebagai product velocity. Semakin banyak produk yang kita jual,semakin besar pula product velocity-nya. Kita dapat membuat kurva hubungan antara harga dengan jumlah terjual setiap minggu. Biasanya semakin besar keinginan untuk menjual dalam jumlah banyak, maka kita harus menetapkan harga lebih rendah, sebaliknya semakin tinggi harga yang kita tetapkan semakin sedikit pula jumlah produk yang dapat kita jual.
Average Sales Price dapat juga dipersempit dengan menyatakan dalam sebuah item yang dikandung yang biasa disebut Stock Keeping Unit (SKU) yang merupakan sebuah istilah yang seringkali digunakan oleh pengecer off-line untuk menunjukkan sebuah item unik dalam inventory. Misalnya, Penjual A mempunyai tiga baju berwarna merah dengan ukuran XL ada dua dan berwarna biru dengan ukuran L ada satu buah, maka SKUnya hanya dua buah, yaitu SKU1 adalah baju berwarna merah (jumlah 2) dan SKU2 adalah baju berwarna biru (jumlah 1). Konsep kunci untuk difahami tanpa harus mengerjakan promosi atau melakukan sesuatu yang khusus permintaan di pasar atau menempatkan berbagai SKU secara tetap, tidak akan mengubah permintaan dalam periode waktu 30 hari sampai 60 hari. Variabel lain yang bekerja adalah penawaran, maka kita harus juga mengendalikan penawaran, meskipun penawaran ini juga dikendalikan oleh pesaing kita. Informasi ini merupakan senjata yang dapat kita pakai untuk membuat keputusan penting berdasarkan sasaran kita.
Sebagai contoh, Penjual A menjual 10 unit dari SKU setiap bulan pada harga $ 150. Penjual A mempunyai sasaran ingin meningkatkan keuntungannya setiap bulan. Biaya SKU pada volume 40 unit biaya $100, tetapi jika dapat meningkatkan penjualan lebih dari 100 unit per bulan, biaya SKU turun menjadi $ 85. Maka informasi ini dapat dibuat berbagai skenario. Skenario pertama berfokus pada margin tinggi, kita menjual dengan harga $ 150 yang terjual 40 unit dengan biaya $ 100, maka margin kotornya ($150- $100) x 40 = $2000. Skenario kedua berfokus pada margin yang sedang, kita menjual dengan harga $ 120 yang terjual 80 unit dengan biaya $ 100, maka margin kotornya ($120- $100) x 80 = $1600. Skenario ketiga berfokus pada margin rendah, kita menjual dengan harga $ 100 yang terjual 160 unit dengan biaya $ 85, maka margin kotornya ($100- $85) x 160 = $2400. Dengan memahami kecepatan produk / harga dan melakukan uji coba memungkin kita mendapatkan perkiraan jumlah SKU yang dapat kita jual dan vulume yang kita harapkan. Dengan memperkirakan harga dan volume dari produk kita akan membantu melakukan persiapan sumberdaya produk dan mampu memprediksi margin yang kita peroleh setiap bulannya. Jika produk bukan buatan kita,maka kita dapat melakukan negosiasi harga dengan sumber produk kita dengan harga berdasarkan volume penjualan.